Jejak Indah Sang Pemimpin Malam telah pekat, selimut-selimut semakin dirapatkan para pemiliknya untuk menambah lelap. Dia mengendap-endap keluar dari petak rumah sederhana, menyusuri setiap lorong perkampungan Madinah. Ditajamkannya pendengaran, adakah rakyatnya menyelami derita yang luput dari perhatian. Diawaskannya mata, terdapatkah rakyat alami duka akibat kepemimpinannya. Sendirian, dia memamah malam, langkahnya berjinjit khawatir mengganggu istirahat rakyat […]

Baca tulisan ini lebih lanjut